PERKEMBANGAN CT SCAN
11.45
By
Unknown
CT SCAN
0
komentar
• Konfigurasi rotasi/rotasi.
• Berkas sinar-X berbentuk pensil (pencil beam)
PERKEMBANGAN CT SCAN
Kata ‘generasi’ digunakan untuk membedakan rancangan konfigurasi tabung-detektor pada CT.
Generasi ke-1 :
• Gerakan translasi dan rotasi
• Geometri berkas sinar paralel.
• FOV (field of view) 24 cm.
• Menggunakan 2 buah detektor sehingga sekali scan dapat menghasilkan 2 irisan.
• 160 berkas paralel/proyeksi.
• 180 proyeksi dengan interval 1 derajat.
CT SCAN |
•
Detektor tidak dapat mendeteksi perbedaan intensitas sinar-X yang
sangat besar, oleh karena itu kepala yang diperiksa harus dikelilingi
oleh kantong berisi air.
• Kristal NaI yang digunakan sebagai detektor memiliki waktu “afterglow” yang nyata.
• Keuntungan: pengaruh hamburan radiasi pada detector ditiadakan karena berkas sinar-X yang berbentuk pensil
Generasi ke-2 :
• Menggunakan 30 linear array detector.
•
Kerugian: adanya pengaruh radiasi hamburan dan meningkatnya intensitas
ke arah tepi dari berkas sinar-X yang berbentuk kipas. Hal ini diatasi
dengan penambahan filter dasi kupu-kupu pada jendela tabung sinar-X.
• Keuntungan: waktu scan lebih singkat, yaitu antara 18 hingga 30 detik/irisan.
Generasi ke-3 : Rotasi/Rotasi, Fan Beam
• Berkas sinar-x berbentuk kipas (fan beam).
• Menggunakan detektor array.
• Kekurangan: kemungkinan terjadinya ring artefact karena adanya kerusakan kanal detektor.
Generasi ke-4 : Rotasi/Diam
• Tabung sinar-X berputar dan detektor diam.
• Detektor tersusun melingkar berbentuk lingkaran.
• Sekitar 8000 buah detektor diperlukan.
• Waktu scan 1 detik.
• Kerugian: harga mahal, dosis radiasi pada pasien lebih tinggi.
• Keuntungan: tidak terjadi ring artefact.
• Masalah: jarak antara tabung sinar-X dan elemen detector tidak semuanya sama -> diatasi dengan kalibrasi dan normalisasi saat scan.
Generasi ke-5 : Electron Beam Technique
CT
Scanner ini tidak memiliki sinar x tabung tetapi menggunakan elektron
gun yang menghasilkan berkas elektron yang diakselerasikan sepanjang
tabung.
Berkas
elektron dipusatkan, dengan coil elektromagnet, ke focal spot kecil
pada ring tungsten. Area target ini kemudian berjalan terus sepanjang
ring
- Waktu scan 50 ms
- Digunakan untuk scan jantung
Generasi ke-6 : Spiral atau Helical CT
• Teknologi Slip-Ring sekitar tahun 1990-an.
•
Akuisisi data dilakukan dengan meja yang bergerak sementara tabung
sinar-X berputar sehingga gerakan tabung sinar-X membentuk pola spiral
terhadap pasien saat dilakukan akuisisi data.
• Diterapkan pada konfigurasi rancangan CT generasi ke-3 dan ke-4.
Teknologi Slip-ring
Aliran
listrik disalurkan melalui sejumlah konduktor berbentuk cincin yang
disusun secara paralel, sehingga tidak menggunakan kabel lagi.
- Rotasi Gantry yang kontinu
- Merupakan syarat untuk CT-Scan spiral/helical
Kuntungan Spiral CT
- Melakukan scan satu bagian volume dengan sekali tahan nafas.
- Mengurangi efek partial volume.
- Tidak ada celah.
- Rekonstruksi gambar secara tumpang tindih dapat dilakukan tanpa tambahan dosis radiasi.
- Meningkatkan kualitas data untuk keperluan rekonstruksi 3D (3D-rendering)
Generasi ke-7 : Multi Detector Array CT
• Tabung sinar-X memiliki kapasitas panas yang terbatas. Hanya 1% dari energi yang dikonversi menjadi sinar-X.
• Dengan detektor multi array maka apabila kolimator dibuka lebih lebar akan diperoleh data proyeksi lebih banyak.
Dengan demikian maka penggunaan energi sinar-X lebih efisien.
•
Pada detektor array tunggal, apabila kolimator dibuka lebih lebar maka
akan diperoleh irisan yang lebih tebal yang akan mengurai resolusi
spatial.
• Masalah: cone beam artefact.
•
Keuntungan: meningkatkan waktu scan hingga 0,33 detik, resolusi dalam
arah sumbu-Z hingga < 0,4 mm, dan dosis radiasi lebih rendah.
0 komentar: